proses keperawatan

  
A.      PENGERTIAN PROSES KEPERAWATAN
Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien merupakan titik sentral dalam proses penyelesaian masalah ini.
Diambil dari pendapat beberapa ahli, dapat dipahami bahwa proses keperawatan itu adalah semacam sarana atau alat yang digunakan oleh seorang perawat dalam bekerja. Ada tata cara pelaksanaannya yang tidak boleh dipisah-pisah antara tahap pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Kemudian harus selalu dimulai dari tahap pertama yaitu pengkajian, baru ke tahap berikutnya yaitumenegakkan diagnosis keperawatan yang mengarah pada penanganan diagnosis keperawatan, kemudian rencana yang telah disusun diimplementasikan dan dievalusi. Oleh karena itu, secara rinci dapat disusun dalam bagan.








    B.     TUJUAN PROSES KEPERAWATAN
tujuan umum proses keperawatan adalah
1.      Teridentifikasinya masalah-masalah terkait kebutuhan dasar manusia pada klien.
2.      Dapat menentukan diagnosis keperawatan.
3.      Tersusunnya perencanaan keperawatan yang tepat untuk mengatasi diagnosis keperawatan.
4.      Terlaksananya tindakan-tindakan keperawatan secara tepat dan terencana.
5.      Diketahuinya perkembangan klien.
6.      Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan keperawatan.

C.    MANFAAT PROSES KEPERAWATAN
Keuntungan utama dalam menerapkan proses keperawatan adalah memperbaiki pelayanan keperawatan, dan beberapa keuntungan terhadap individu perawat yang makin terampil dalam menggunakan proses keperawatan .
Keuntungan yang pelu dipertimbangkan bagi perawat atau mahasiswa perawat adalah sebagai berikut:
1.      Mempunyai rasa percaya diri, rencana keperawatan yang merupakan hasil dari proses keperawatan, memberikan kesempatan kepada mahasiswa atau staff perawat untuk mengetahui secara khusus tujuan yang penting bagi pasien, dan bagaimana serta bilamana dilaksanakan/diterapkan.
2.      Kepuasan bekerja, perencanaan yang baik dapat menghemat waktu, energi, dan mengurangi frustasi akibat tindakan keperawatan yang hanya dilakukan oleh staf perawat dan siswa perawat dengan mencoba-coba, tanpa adanya koordinasi-koordinasi dari pelayanan keperawatan,melalui rencana keperawatan menambah kesempatan untuk mencapai keberhasilan penanggulangan masalah kesehatan. Perawat dan mahasiswa harus merasa ikut serta untuk melaksanakannya, dan merasa bangga apabila tujuan rencana keperwatan tercapai.
3.      Pengembangan profesional, rencana keperawatan memberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman olaborasi denga teman sejawat dalam memformulasikan rencana keperawatan dapat menambah pengetahuan keterampilan klinis kepada yang belum banyak berpengalaman dan selanjutnya selama proses evaluasi, perawat atau mahasiswa menerima umpan baik yang penting yang merupakan penilaian bagaimana efektifnya rencana keperawatan yang berhubungan dengan masalah pasien.
4.      Membantu staf dalam melaksanakan tugas, proses keperawatan yang terdokumentasi dengan baik, akan memudahkan bagi staf anda dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

D.     SIFAT PROSES KEPERAWATAN

1.      Terbuka dan Fleksibel
Proses keperawatan menganut sisitem terbuka, jika sewaktu-waktu terjadi perubahan respons klien maka akan memberikan perubahan terhadap diagnosis, rencana dan tindakan yang akan anda berikan. Fleksibel karena semua rencana yang telah anda susun tidak serta merta harus dilaksanakan seluruhnya, tetapi harus melihat peruabahan dan perkembangan kondisi klien.

2.      Dilaksanakan Melalui Pendekatan Individual
Ada banyak hal yang bersifat individual dan merupakan privasi klien. Oleh sebab itu, tidak kepada semua perawat diberikan kepercayaan oleh klien. Kemudian anda harus mampu membina hubungan saling percaya dengan klien

3.      Penanganan Masalah yang Terencana
Setelah masalah keperawatan ditemukan, yang ditunjang oleh data yang merupakan karakteristik dari masalah. Selanjutnya, anda menyusun perencanaan yang berlandaskan pada ilmu keperawatan yang kokoh semua perencanaan yang disusun berdasarkan konsep keilmuan dan profesionalisme anda sebagai perawat

4.      Mempunyai arah dan tujuan
Perencanaan yang anda susun mempunyai arah dan tujuan yang akan dicapai dalam batasan waktu tertentu.

5.      Merupakan Siklus yang Saling Berhubungan
Setiap tahap saling berhubungan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.untuk itu anda harus betul-betul memahami tahap demi tahap dari proses keperawatan.

6.      Terdapat Validasi Data dan Pembuktian Masalah
Selalu ada pengkajian ulang terhadap data yang anda lakukan. Data yang dikumpulkan pada saat pengkajian betul-betul data yang diperoleh dari alat yang terukur dan diperoleh oleh anda sebagai perawat yang terampil dan ahli.

7.      Menekankan Terjadinya Umpan Balik dan Pengkajian Ulang yang Komprehensif
Pada saat anda melaksanakan pengkajian hingga melakukan evaluasi keperawatan, selalu ada perubahan yang merupakan umpan balik bagi anda sebagai perawat dan akan menjadi data baru.






E.     SEJARAH PROSES KEPERAWATAN

            Proses keperawatan merupakan lima tahap proses yang konsisten, sesuai dengan perkembangan profesi keperawatan. Proses tersebut mengalami perkembangan:
1.       Proses keperawatan pertama kali dijabarkan oleh Hall (1955)
2.       Tahun 1960, proses keperawatan diperkenalkan secara internal dalam keperawatan.
3.         Wiedenbach (1963) mengenalkan proses keperawatan dalam 3 tahap : observasi,                  bantuan pertolongan dan validasi.
4.         Yura & Walsh (1967) menjabarkan proses keperawatan menjadi 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahun 1967, edisi pertama proses keperawatan dipublikasikan.
5.         Bloch (1974), Roy (1975) Mundinger & Jauron (1975) dan Aspinall (1976) menambahkan tahap diagnosa, sehingga proses keperawatan menjadi 5 tahap : pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Proses ini dari analisis pikir : dicover (menemukan), delve (mempelajari atau menganalisis), decide (memutuskan), do (mengerjakan) dan discriminate (identik dengan evaluasi).
6.         Dengan berkembangnya waktu, proses eperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik keperawatan. ANA (1973) menggunakan proses keperawatan sebagai suatu pedoman dalam pengembangan Standart Praktik Keperawatan.
7.         Tahun 1975 : diadakan konferensi nasional tentang klasifikasi diagnosis keperawatan setiap dua tahun di Universitas Sr. Louis. Klasifikasi diagnosis keperawatan ini kemudian disebut dengan NANDA (North American Nursing Diagnoses Association) — dibahas lebih lanjut di BAB diagnosa keperawatan.



Komentar